Wednesday, April 27, 2011

Apa arti cinta sesungguhnya…

Apa arti cinta sesungguhnya…
Cinta adalah sebuah perasaan hati.
Untuk saling mengerti,
memahami, memberi dan
menerima. Dengan tulus dan apa
adanya.
Cinta takkan butuh balas budi.
Cinta takkan butuh rasa malu.
Yang cinta butuhkan hanyalah
saling terbuka. Tak perlu ada
kebohongan. Tak perlu ada tipu
daya. Karena cinta yang
sebenarnya adalah saat hati
mampu dan bersedia untuk
menerima kekasih dengan apa
adanya. Tak ada tuntutan. Karena
hanya perlu penyerasian. Tak
perlu reinkarnasi. Karena hanya
butuh penyelarasan.
Jika kau menuntutnya untuk
menjadi seseorang yang ada
dalam hayalmu. Itu bukanlah
cinta. Itu hanya rasa ego. Yang
kan terus menyeretmu pada
keinginan tuk mendapatkan
kesempurnaan. Sedangkan sampai
kapanpun kau takkan mampu
temukannya.
Jika kau mengharap kererasian
dan kau coba membawanya pada
jalur harapanmu. Dengan tanpa
tuntutan, tanpa paksaan dan kau
mampu menerimanya, dengan
apa adanya, itulah cintamu yang
sebenarnya.
Karena kau dan dia berbeda. Kau
perlu mengingatnya. Takkan
pernah bisa sama. Karena semua
memang takkan pernah sama.
Cinta lah yang kan menyatukan
perbedaan itu. Cintalah yang kan
membuatmu sempurna dengan
kehadirannya.
Karena kau sendiri takkan pernah
bisa sempurna. Begitupun
dengannya. Ia takkan pernah bisa
sempurna. Tapi denganmu.
Bersamamu. Kau, ataupun dia kan
dapat temukan kesempurnaan
dalam kebersamaan. Berdua.
Bersama cinta.
Lalu, bukankan satu kesalahan
yang besar, jika kau menuntut
kesempurnaannya? Bukankah
satu kebodohan jika kau
mengharap ia menjadi seperti
mimpimu?
Buka matamu. Tataplah pada
nyata yang ada di hadapmu.
Jangan kau terus hanyut dalam
segala bentuk mimpi dan hayal di
benakmu. Mimpi tak selamanya
nyata. Hayal tak selamanya ada.
Biarkan segala perbedaan itu ada.
Karena sungguh, perbedaan itu
indah. Perbedaanlah yang kan
buat kau membutuhkannya,
seperti layaknya ia yang kan
butuhkanmu karena perbedaan
itu.
Bayangkan jika kau dan ia sama.
Apalagi yang kau butuhkan
darinya? Sedangkan kau
sendiripun milikinya? Apa yang
kan kau harapkan darinya?
sedangkan kau sendiripun mampu
merengkuhnya?
Takkan pernah ada lagi rasa takut
kehilangan. Takkan pernah ada
lagi rasa ingin memiliki. Yang
tertinggal hanya rasa hampa. Dan
itu kan sangat menyiksa.
Ada banyak hal tentang cinta.
Yang kan tumbuh dan bersemi di
taman hati.
Cinta yang paling agung adalah
rasa cinta pada sang pencipta.
Yang Maha Esa. Yang telah
melahirkan cinta. Sumber dari
segala sumber. Maha dari segala
maha. Dan murni dari segala
murni. Karena Ialah yang telah
menciptakan cinta, dan
menanamkannya di dasar
terdalam sanubari kita.
Tanamkan. Letakkan rasa cinta
tertinggi hanya untuk-Nya. Tanpa
rasa ragu. Karena apalah artinya
diri ini tanpa-Nya. Apalah arti
segala cinta ini tanpa-Nya.
Terkadang kita melupanya. Kita
hanya larut dan hanyut pada
nada-nada cinta yang terus
mengalun merdu dan membawa
kita pada keindahan rasa. Kita
hanya terus terlena pada aroma
cinta yang terus menyerbak dan
melupakan segala sakit di dada.
Segala sepi di dada.
Tapi sungguh, itu hal yang sangat
salah. Akankah kita menikmati
cinta yang tengah tumbuh dan
melupa siapa penanamnya?
Haruskah kita hanya mendengar
alunan nada-nada itu saja,
sedangkan kita lupa siapa yang
tengah memainkannya?
Kembalilah. Kembalilah pada rasa
yang semestinya. Cintai Tuhanmu
pada titik paling dasar di hatimu.
Agungkan ia hingga titik tertinggi
rasa cintamu. Jika kau tlah
melakukannya, rasakan. Rasakan
betapa damainya hatimu. Betapa
indahnya rasa cinta itu. Dan kan
kau temukan, bagaimana rasa
cinta yang sesungguhnya.
Cinta yang paling murni adalah
cinta pada keluarga. Karena
takkan ada pamrih. Takkan pernah
ada rasa balas budi, dan takkan
pernah ada rasa tuntutan untuk
berubah atau menjadi satu sosok
hayal di negeri imaji.
Tuangkan rasa cinta itu untuk
keluarga. Pada orang tua. Saudara.
Karena hanya merekalah yang
paling mengerti tentang kita.
Yang paling menyayangi kita dan
takkan pernah ada yang bisa
melampauinya.
Pernahkah kau hitung seberapa
besar rasa cinta yang kan kau
dapatkan darinya? Satu gelas?
Satu bak? Satu kolam? Atau
sebanyak lautan?
Jangan pernah mencoba tuk
melakukannya. Karena hingga kau
terus mencoba menghitungnya,
semakin banyaklah rasa cinta
yang takkan mampu kau
menghitungnya. Cintanya takkan
pernah berbatas. Karena cintanya
takkan pernah bisa lenyap. Dari
saat kau buka mata tuk pertama
kalinya. Hingga kau kan tutup
matamu tuk terakhir kalinya.
Pecinta manakah lagi yang kan
mampu melampauinya?
Dan cinta yang paling indah
adalah cinta pada hal, sesuatu
atau seseorang yang terkasih dan
begitu dekat dengan hati kita.
Biarkan. Dan berikan rasa cinta itu
untuknya. Karena kan kau
temukann damai di hatimu. Kan
kau temukan kehangatan di
dadamu. Bukan hanya tuk
sementara. Tapi kan terus ada,
menyatu bersama ragamu, hingga
kau tak mampu lagi
merengkuhnya.

No comments:

Post a Comment

comment disini