Tuesday, May 31, 2011

JIKA KELAK NANTI AKU JATUH CINTA LAGI

Ya Rabb…
jika kelak aku jatuh cinta lagi,
cintakanlah aku pada seseorang
yang melabuhkan cintanya
padaMu agar bertambah
kekuatanku tuk mencintaiMu,
dan jagalah cintaku padanya
agar tak melebihi cintaku
padaMu…
Ya Allah…
jika kelak aku jatuh hati lagi,
izinkanlah ku menyentuh hati
seseorang yang hatinya tertaut
padaMu agar tidak terjatuhku
dalam jurang cinta semu, dan
jagalah hatiku darinya agar ku
tak berpaling dari hatiMu…
Ya Tuhanku…
aku tidak meminta seseorang
yang sempurna dari sisiMu, tidak
ya Rabb…
karena Engkau pun pasti Maha
Mengetahui sesungguhnya
keadaanku,
Engkau tahu dulu aku ini
hanyalah musuhMu yang pernah
singgah di jurang nerakaMu,
dan akupun tahu, tiada
seorangpun yang sempurna di
dunia ini dari kesalahan atau
kekurangan,
maka, aku meminta padaMu
seorang yang tak sempurna ya
Rabb, sehingga ia merasa
sempurna ketika diriku hadir
dalam kehidupannya karenaMu…
seseorang yang kan kusayangi
karena kelembutan hatinya
seseorang yang kan kucintai
karena keindahan akhlaknya
seseorang yang kan kukasihi
karena kehalusan budinya
seseorang yang kan kukagumi
karena kesantunan sikapnya
seseorang yang kan kupuja
karena kerendahan hati dan
kesederhanaannya
seseorang yang mau
menerimaku setulus hatinya…
yang tak akan pernah ku
menduakan cintanya hingga
akhir hayatku tiba…
seseorang yang kan ku hibur
hatinya bila ia bersedih
seseorang yang kan ku seka air
matanya ketika dia menangis
seseorang yang kan ku jadikan
pundakku tempatnya bersandar
saat dia lelah
seseorang yang kan ku dengar
seksama segala kesahnya
seseorang yang kan ku
pertaruhkan nyawaku demi
menjaga kehormatannya
seseorang yang ketulusan dan
kesetiaan hati ini hanyalah
untuknya…
yang kan slalu kujanjikan
membersamainya hingga
malaikat maut menjemputku
tiba…
Ya Rabb…
wahai Tuhan yang memegang
rahasia segala sesuatu,
jadikanlah aku ridha terhadap
apa-apa yang Engkau tetapkan
dan jadikan barakah apa-apa
yang Engkau takdirkan,
sehingga tak ingin ku
menyegerakan apa-apa yang
masih Engkau tunda, atau
menunda apa-apa yang Engkau
segerakan…
wahai Tuhan yang memegang
hikmah segala sesuatu,
andai Engkau berkehendak lain,
sesungguhnya sebenar-
benarnya kehidupan adalah
kehidupan akhirat,
maka jadikanlah kehendakMu…
bukan kehendakku…
sesungguhnya aku tidak
mengetahui, sedangkan Engkau
Maha Mengetahui,
takdirkanlah kebaikan bagiku
dimanapun adanya, dan
jadikanlah hatiku meridhainya…
Amin…

lupakan. .

~: Please forgive me!
~: Aku tidak akan pernah
menemukan cinta
seindah cintaku padamu
Bagiku kau adalah semua yang
sangat aku inginkan di dunia
Di saat malam semakin dingin
Di saat bintang tidak hadir
Kau di sini bersamaku
menghangatkanku-setidaknya
hatiku-
menerangi hidupku
untuk kembali menapaki
kehidupan
Semua begitu indah
Saat-saat bersamamu
Namun kau kini bagai satu cerita
misteri
menghilang bersama kata-kata
yang tersimpan dalam diari
Menunggumu
sepiku sendiri
di tengah perasaanku yang
berkecamuk
Aku selalu yakin
Kamu akan kembali
Kembali dalam hidupku
Mewarnai emosiku
dan … akhirnya
Kaupun mati selamanya
Bersama mimpi-mimpiku
mimpi kita
Memendam rasa
Tak bisa ungkapakan rangkaiyan
kata
Sebutir cinta tlah tumbuh
Serpihan harapan tlah
menghilang
pejamkan mata sejenak
Hanya untukmu
Memberi kenyataan dalam
khayalan
Tuk bisa milikimu
Hingga kuterlelap
ku takan menyesali
hingga ku tak terbangun
kan kubawa cinta ini slama nya
Mereka fikir aku tlah
melupakannya
Tapi dalam hati ini masih
merintih perih
Menahan sakitnya luka hati
karenanya
Ingin kuteriakkan jeritan hati
Agar sesak batin ini tak
menyiksaku lagi
Apa hati ini tlah terpatri
Pada sosok diri yang tlah jauh
pergi
Mengapa seraut wajah yang
jelas terlihat
Tak mampu ku lukiskan dengan
sejuta asa
Namun seraut wajah yang
samar kulihat
Mampu ku tuliskan dengan
sejuta puisi cinta
Terima kasih Tuhan!
Karena Kau tlah kirimkan dia
untukku
Cinta Abadinya untukku
Slamanya hidup bersamaku
Dan Maafkan aku Tuhan!
Meski Rasa Sayangku ada
untuknya
Tapi hati ini sulit 'tuk berpaling
kepadanya
Karna hati ini sudah ada yang
memiliki
Cinta Sejatiku yang tlah jauh
pergi
Akupun tak mau kehilangan
Orang yang ku sayang 'tuk ke
sekian kali
Ku 'kan berusaha 'tuk lupakan
Cinta Sejati
Meski sulit ku ingkari hati ini
Inikah jalanku
Takdir yang harus kutempuh
Takdir yang Kau tulis untukku
Aku yang dulu terlarut dalam
kesedihan
Terpuruk dalam kepedihan
Tlah Kau kirimkan dia untukku
'tuk hadir temani hidupku
Tapi ntah mengapa kadang ku
merasa jenuh
Tatkala raga menjauh hanya
sepenggal kata yang terucap
Tak mampu mengisi akan hati
yang tersirat
Tanpa sadar ku tengok
kebelakang, hanya sekedar
menengok
Mampu membuatku tersenyum
Teringat akan begitu indahnya
masa lalu
Tak kuasa air menetes
membasahi pipiku
Ya Allah Maafkan aku
Aku hanya seorang insan
Yang ingin diperhatikan dengan
sejuta kasih sayang
Agar ku bisa melupakan
Dirinya yang tlah menghilang
dari pandangan
Ya Allah Maafkan aku
Sungguh ku tak mampu
menghapus kenangan itu dari
hidupku
Maaf karena ku tlah khianati
kasih yang Kau kirimkan
untukku
Khianati hati ini yang sulit 'tuk
terbagi
Meski kini cincin ini tlah
melingkar dijari manisku ini
Tapi sungguh kala ku dekat
dengan kasih-Mu
Ku rasakan getar itu
Getar yang pernah hadir dalam
diriku
Ya Allah! Inikah jalanku
Takdir yang harus ku tempuh
Takdir yang Kau tulis untukku
Satu pintaku pada-Mu
Buatlah hati ini hanya untuk
satu
Untuk kasih yang Kau kirimkan
padaku
Karena kini dialah Tunanganku
Slamanya 'kan hidup bersamaku
Hingga di akhir waktuku …

Saturday, May 14, 2011

ta'aruf yuk. . Dengan diri sendiri

Assalamu'alaikum…
Ini ada 2 puisi yang coba kuketik
ulang. Puisi ini kutulis Agustus
2002 di Cawang. Sampai
sekarang, aku masih merasa
puisi ini baru. Kenapa? Ya,
karena puisi tentang ta'aruf ini
berawal dari
ketidakmengertianku terhadap
diri sendiri dan orang-orang
disekitarku(lho … nanya sendiri,
njawab sendiri :p). Artinya,
sampai saat ini aku masih sering
tidak mengerti dan masih harus
belajar banyak hal. (hiks3 lagi
melo nih!)
Sekadar flashback, ya Sobatku.

Wassalamu'alaikum,

Epilog Ta'aruf
Sama membangun dengan satu
tujuan;
walau tanganku diciptakan 2,
banyak hal yang tak bisa
kukerjakan:
sendirian.
Sama berharap pada bingkai
keridhoan;
terkadang gejolak
membutuhkan kawan untuk
memperingatkan.
Sama berusaha percaya;
jiwa yang disapa oleh sabar dan
sebentuk pengertian.
Sama kini berhadapan;
Percayalah, ta'aruf tak pernah
usai atau kehilangan
kesempatan.
Sama menyadari ruang
kebijaksanaan;
kita semua manusia, yang
bergulat antara nafsu dan
kemestian.
dengan Ta'aruf
Ta'aruf memang tak
berkesudahan
Selalu ada yang baru
Seiring episode kehidupan
Semula engkau hanya kenalan
Maka ta'aruf, engkau menjadi
teman
Maka ta'aruf, engkau menjadi
sahabat
Maka ta'aruf, engkau menjadi
bagian,
Karena ta'aruf, kita menjadi
begitu dekat
Walau aku adalah kenalan,
teman, sahabat,
Aku bukanlah bagian dari sosok
kemuliaan
Aku hanya bagian yang
mendekat
dengan ta'aruf
Ta'arufku terkadang tak tergali
Bahkan sering tidak terkendali
Maka ta'arufku membuat
engkau memahami
letak salah yang harus kau
koreksi
Sekarang engkau percaya
Bahwa aku sedang ta'aruf
dengan engkau: saudara seiman
Bahwa aku sedang ta'aruf
dengan engkau: kawan
seperjuangan. .

Saturday, May 7, 2011

roman wajahku

Hari demi hari terus berlalu
Ku lewati malam bermandikan
kerlip bintang
Aku teringat masa kecil bersama
keluh derita
Tanpa sadar membuat mataku
basah
Ku lalui jalan berbukit terjal
Berjalan sambil meneteskan air
mata
Dengan rintihan keterasingan
Mendesah oleh kesepian
Roman wajahku terpantul
nestapa
Terpisah bertahun-tahun
dengan ayah bunda
Terpisah dengan orang-orang ku
kasihi
Sedang rintangan sering datang
menyapa
Dengan mata kosong
menerawang jauh
Di tanah rantau aku sering
terluka
Pada siapa akan ku tumpahkan
air mataku
Saat ini...aku masih dapat
berucap
Aku masih punya harapan...

Tuesday, May 3, 2011

I'm feeling. . . Go0d. .

Mengenalmu, seperti merasakan
baju hangat yang lama terlipat.
Terasa akrab namun asing.
Mempelajarimu, seperti
membaca lembar demi lembar
novel hikayat. Butuh waktu
untuk mengerti.
Merasakanmu, seperti
menunggu detik restu…
mendebarkan, tak jelas, tak
tentu, penasaran!
Untuk keindahan yang padanya
aku menumbuhkan kekaguman,
Untuk sebentuk kemunculan
yang padanya aku merasa riang,
Untuk sebuah sapaan yang
padanya meluruhkan kerinduan,
Thanks to be here…
(nggak pernah menyangka,
waktu dan kehidupan akan
terlukis seperti ini. Tak tertebak,
namun begitu beralasan. Apapun
yg terjadi, nikmati sajalah … ;>)

LELAKI DITAMAN BUNGA

Dingin…
Malam
ini kuhinggapi sendiri
Selimut
dari pakaianku musnah karena
gelap
Dan
lololangan anjing malam
menemani menggigilku hingga
pagi
Aku
lelaki kesepian , buta…
Yang
berada di tengah taman bunga
Hanya
bisa mencium
Dan
tak berani kupetik mereka
Bunga-bunga
itu di samping…kiri kananku
Tepat
di antara kaki dan jemari
tanganku
Kedamaian
yang belum pernah kurasakan
Kuberanjak,
kupetik satu
Lalu
durinya menusuk teunjukku
Mawar
itu.., sakit itu.., kupetik satu
Kuhirup
hingga begitu dekat
Hingga
tak sadar darahku untuknya
Kucium,
damainya.., untukku
Kuletakkan
dia sejenak
Tergeletak
mencari senyumku
Ah..,
bodohku, kucampakkan mawar
itu
Kucari..,
hingga terseok rapuh
Terduduk
dan termangu menanti waktu
Lalu
sejuk pagi datang
Hanya
membawa kesejukan
Sedangkan
aku mendesah mencari
kedamaian
Secercah
cahaya datang membasuh
mataku
Dan
kulihat indahnya dunia baru
Aku
menari kegirangan, melompat,
dan kupeluk semua
pohon..dahan dan
rantingnya
Mawar
itu..!
Kucari
dia diantara guguran bunga
Kutemukan,
tapi tak seperti waktu itu
Hangat
dan damainya.., tak ada
Lalu
kucari yang seperti itu
Kedamaian,
keindahan, dan cinta itu
Di
antara semua bunga di depan
mataku
Kulihat
lelaki memetiknya lalu pergi..,
dua.., tiga.., beranjak lagi
Betapa
mudahnya mereka temukan
Kedamaian
dan kesejukan yang bunga
berikan
Ada
yang memetik satu.., dua.., tiga..
Duri
tak membuatnya jera
Beberapa
memetik satu.., dibuang dan
memetik lagi
Begitu
mudahnya bunga-bunga itu
berguguran
Kulihat
mawarku telah diambil lelaki lain
Tapi
dia tinggalkan tak jauh dari
sampingku
Kuberjalan,
beranjak pergi, mencari..
Mencari
kedamaian yang pernah mawar
berikan
Melati..,
angsana.., tulip..
Kucari
kedamaian untukku
Rasa
cinta itu.., kucari…

Monday, May 2, 2011

MOHON AMPUN

Ya Allah,
Ampunilah aku
Sebab aku telah mengaku-aku
Mencintai-Mu
Padahal hati segan menunduk
Keras bagai batu
Dan raga enggan menggerak
Menyegerakan ibadah
Padahal Kau beri aku sehat
Lincah lagi kuat
Ya Allah,
Pantaskah bagiku
Merajuk ridha-Mu
Merayu surga-Mu
Sedang iman tak mampu
menawar
Pahala belum seberapa
Ya Allah,
Janganlah jadikan cintaku pada-
Mu
Meluruh
Menjauh
Lalu melepuh
Sakit mengaduh
Berilah aku tetapan
Oh, Yang Maha Kuasa
Agar hati ini tertambat
Teringat, dan selalu dekat
Pada-Mu yang Maha Melihat

Sunday, May 1, 2011

MENDUNG

Apa yang engkau rasa hari ini
Ketika awan mendung menyapu
bumi
Ketika rintik hujan membasahi
tanah
dan semilir angin dingin
menusuk kulit
Mungkinkah suasana mendung
itu menambah mendung di
hatimu?
Mendung hati memaknai hidup
lebih terjal
ketika sang kekasih hati terlihat
samar di kejauhan
ketika sang sahabat terlihat
kabur dipelupuk mata
dan ketika orang-orang
tersayang tak dapat terjangkau
Tapi heiii…
Cobalah melakukan sesuatu
meresapi mendung…
meresapi makna air hujan itu…
meresapi harum tanah ini…
Engkau akan merasakan ada
nuansa baru di dalam jiwa
Akan merasakan semangat
esok akan lebih baik lagi
dan semoga engkau bisa belajar
dari pengalaman hari ini..