Monday, October 3, 2011

ketikaku berharap

Kusapa bintang malam di
tengah sunyi tak bertepi
Akan benar terasa sendiri di
antara rerumputan mati
Dengan hati yang sedih seakan
berurai basah
Aku bertanya...
Bisakah ilalang kau berteriak?
Katakan pada bintang dan
dunia bahwa semua ini tak
adil?
Kupeluk selimut malam di
hamparan mimpi
Bersama deru angin atas hati
yang terluka kini
Dan sejenak itu aku berharap
Bahwa semuanya bisa kembali
seperti dulu
Saat aku bisa menatap bintang
dan menggenggamnya
Dan tidak kuharap awan malam
menghapus angkasa
Saat aku bisa melihat cahaya
dalam sunyi
Ketika hati tertawa
Akan semuanya yang begitu
indah dan biasa
Namun aku dan hati yang
sekarang ini ada
Mencoba tertawa
Menorehkan garis wajah miris
penuh luka
Berusaha tersenyum di depan
bintang
Walau kini semua aku dan hati
adanya perih
Semua hanya demi bintang dan
anugerah itu
Yang terus kutatap tak
berpaling tak menentu
Dan ketika aku mencoba
melupakan dan
mengikhlaskanmu
Aku berbaring terlentang dan
menghela nafas
Ciptakan basah dan kepulan
hangat kesepian di dalam
malam
Dan saat itu…
Aku berharap semua akan
kembali seperti dulu
Kemudian tersenyum pergi
Menghilang...

No comments:

Post a Comment

comment disini